Rabu, 08 Februari 2017

Kenapa Dia Kaya Dan Aku Tidak? Apakah Tuhan Itu Adil?



Kenapa aku miskin dan dia kaya?

Kaya dan miskin adalah ketentuan Tuhan, tidak lepas dengan tingkat usaha yang telah diperbuat manusia, karena sekeras apapun seseorang berusaha, tanpa kehendak tuhan semua menjadi mustahil, begitupun sebaliknya.


Apakah tuhan itu adil?

jika ditanyakan "apakah Tuhan itu adil?" maka jawaban yang pasti adalah, "Ya, Tuhan itu maha adil."
tidak dipungkiri kebanyakan orang pernah bertanya mengenai hal ini didalam hatinya, biasanya disebabkan karena rasa iri kepada seseorang, ataupun dalam keadaan dilema oleh kegagalan.

Seseorang yang merasa iri atau larut dalam kegagalannya akan selalu mencari alasan untuk menyalahkan atau melimpahkan kekecewaannya ataupun kekesalannya kepada orang lain, bahkan kepada Tuhan sekalipun, kenapa? karena seseorang akan selalu menganggap usaha yang dilakukannya adalah usaha yang sangat maksimal, oleh sebab itu ia akan mencari faktor lain selain usaha, yaitu takdir/ ketentuan Tuhan.

Sebenarnya Tuhan adalah sang maha adil, saya akan menjelaskan ini dengan contoh yang simpel.

Ibaratkan rezeki itu adalah hujan, Tuhan akan menurunkan hujan dengan kapasitas yang sama, siapapun yang berada dibawah hujan tersebut akan terkena air dan kebasahan, hal itu menandakan bahwa Tuhan memberikan kita limpahan rezeki yang sama.

Lalu apa yang membuat rezeki saya dengan rezeki dia berbeda?
jawabannya adalah "karena kapasitas diri kamu dan orang lain berbeda."

baiklah, saya akan memberikan contoh kembali.

ibaratkan Tuhan memberikan hujan yang berkapasitas sama (rezeki), lalu ibaratkan kamu adalah sebuah cangkir kopi, dan orang yang kamu bandingkan adalah sebuah ember.
kamu letakan cangkir dan ember tiu bersandingan dibawah guyuran hujan, apa yang akan terjadi?

Ya, tentusaja semuanya akan terisi penuh dengan air hujan, tapi apa yang membedakannya?
Tepat sekali. Sebuah cangkir kopi akan menampung sebanyak yang bisa ditampung oleh secangkir kopi, dan begitupula sebuah ember, walaupun keduanya terisi penuh hingga meluber, cangkir dan ember tersebut hanya bisa menampung sesuai kapasitasnya.

Dari penjelasan tersebut, dapat kita ketahui, bahwa rezeki seseorang yang diturunkan oleh Tuhan adalah sama, hanya seberapa banyak yang bisa kita tampung itu tergantung kapasitas kepribadian kita, bagaimana cari untuk memperbesar kapasitas kita? ya tentu saja dengan berilmu, beriman dan bertakwa.

semoga penjelasan yang singkat ini dapat membantu memotivasi kepribadian kita utuk menjadi manusia yang lebih bersyukur dan bernalar, Amin.

Senin, 06 Februari 2017

pengalaman masa kecil

" Ni lebaran, Encinglu biasanye kemari, tapi kalo mau maen ame temen-temenlu sono gak ape-ape."

Makku memberi pilihan keputusanku.Ah paling encing datang siang, main dahulu baru setelah siang pulang . Aku putuskan untuk ikut jalan-jalan ,bermain dengan teman-teman di hari raya yang ramai." Lha, dari tadi encinglu nungguin .Lu gak pulang-pulang ,ya udah die pulang". Lemas aku dibuatnya dengan perkataan makku.Pasalnya,sudah menjadi kebiasaan encing kalo lebaran suka memberi ampau dan isinya khusus untukku pasti melebihi yang lain.Aku menyesal. Coba tunggu encing dulu,baru main dengan teman ,pasti aku dapat keduanya. Dapat ampau dan bisa bermain Pelajaran dari makku, apabila mengambil keputusan hendaklah dipikir dahulu,dikaji jangan mengambil keputusan dengan perasaan